Langsung ke konten utama

Review Novel Clair, the Death that Brings Us Closer




Identitas Buku

Judul: Clair, The Death that Brings Us Closer
Penulis: Ary Nilandari
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Mahaka Publishing
Tahun: 2019
ISBN: 978-602-5734-86-1
Tebal Halaman: 366 Halaman
Harga: Rp83.000


Sebuah teka-teki harus dipecahkan Rhea Rafanda, si pemilik kemampuan clairtangency. Melalui kelebihan ini ia dapat membaca kenangan melalui sentuhan. Dengan nama kode Clair yang diberikan oleh Iptu Fang, tantenya, ia juga memiliki andil untuk membantu kepolisian memecahkan berbagai kasus buntu. 

Setiap ojek -hidup atau mati- menyimpan memori tentang kejadian yang dialaminya. Getaran memori itu bisa sangat kuat kalau keterlibatannya juga kuat.Tangan kananku mampu menangkap getaran itu, lalu mengirimnya ke otak. Mata batinku pun terbuka dan melihat penampakan kejadian yang dialami si objek. - Clair a.k.a Rhea

Takdir membawanya pada kasus kematian yang telah terjadi 3 bulan lalu. Akhir tahun menjadi hal yang menegangkan bagi siswi kelas 12 ini untuk memecahkan teka-teki  kematian misterius cinta pertamanya, Aidan Narayana. Bersama Kei dan River, sahabat Aidan, Rhea menyusun kepingan puzzle kasus kematian Aidan untuk membersihkan nama lelaki tersebut dari tuduhan penggunaan narkoba yang menyebabkan dirinya overdosis.

Selama proses penyelidikan yang tidak direstui tantenya, Rhea menghidupkan kembali sosok Aidan dalam khayalan. Sosok yang membantunya  menemukan pesan tersembunyi dalam tiap teka-teki. Entah pesan yang mengungkap kebenaran kasus, atau pesan yang Aidan sampaikan secara personal padanya.

Memori yang hilang pun kembali, perihal perjanjian dan kebenaran. Rhea berusaha melengkapi puzzle dengan teliti, menyisir segala sudut untuk dibaca. Clair juga tau, kemampuan psikometri yang diaplikasikannya pada kasus traumatis memang bisa mencelakakannya. Namun, demi Aidan, Clair rela mengambil resiko apapun, termasuk berhubungan dengan sosok misterius.

Novel ini berpusat pada kisah misteri yang akan membuat pembacanya berfikir keras untuk memecahkan teka-teki. Meski berangkat dari sudut pandang objektif tokoh utama yang memiliki perasaan cinta, hanya 20% bagian cerita yang mengangkat unsur romantis ala anak SMA. 

Clair adalah tokoh fiksi menarik yang rela mengambil resiko. Penulis menunjukkannya pada banyak bagian pengambilan keputusan yang dilakukan tokoh utama. Meski memiliki benang merah kisah misteri, ritme menegangkan tidak terlalu kentara di sepanjang cerita. Persoalan disajikan cukup statis, mengalami dinamika emosional yang cenderung stabil. 

Alur maju dan mundur digunakan penulis untuk menjabarkan kisah yang agak lambat untuk mencapai puncak permasalahan. Pembaca akan dipaksa berpikir kritis dengan tempo yang lama. Sepanjang membaca, rasa penasaran akan muncul ketika satu demi satu teka-teki dipecahkan. Pembaca perlu ekstra kesabaran untuk menemukan poin utama, dan jangan melewatkan sedikit pun informasi ringan. Berbagai petunjuk yang mengungkap kebenaran kebanyakan muncul dari informasi sepele yang membuat pembaca terpaksa mengingat mundur. Dalam novel ini, penulis cukup jenius untuk membuat pembacanya ikut serta dalam penyelidikan yang dilakukan Clair.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng di Negeri Funginesia

Ilustrasi jamur (Sumber: Krzystof Niewolny via unsplash.com) Di sebuah negeri di dunia ketiga bernama Funginesia. Pagi hari jadi hari sibuk bagi rakyat fungi (sapaan akrab kingdom lain untuk menyebut masyarakat Funginesia) dari empat distrik yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidmycota, dan Deuteromycota. Masing-masing rakyat di empat distrik terlihat sibuk menyiapkan hari. Menata banyak persiapan untuk bereproduksi bagi fungi dewasa, hingga mengikuti pelatihan menginang bagi fungi remaja. Ada satu program wajib Funginesia yang diterapkan untuk rakyatnya, fungi-fungi muda dididik para tetua untuk merantau di dunia pertama agar sukses menginang. Mereka yang berhasil mencapai prestasi menjadi parasit, baik obligat dan fakultatif, akan ditempatkan di jabatan pemerintahan. Mereka yang kembali sebagai saprofit akan dianggap sebagai masyarakat jelata yang umumnya bertahan hidup dengan bantuan sosial negara. “Hahhh, meresahkan sekali,” keluh Ceos, fungi muda dari Klan Mycosporium. Saat i...

Modernisasi Teh jadi Daya Tarik Pasar Sempit

Teh hijau mawar di dalam poci (Foto: penulis) Dalam legenda Kaisar Shen Nung, teh ditemukan di Cina sekitar 5000 tahun yang lalu. Asal mula teh juga dikisahkan dalam legenda India melalui cerita biarawan Bodhidharma. Kini, teh tak hanya jadi bagian dari sejarah dan budaya. Teh telah menjelma menjadi komoditas dengan hasil akhir minuman penuh kreatifitas.          Tak ada hari tanpa minum teh. Begitu demikian yang diakui Nur Winarni, wanita paruh baya berusia 54 tahun asal Jogja. Kegiatan memasak air panas dan teh tubruk Jawa berjenama Djatoet mengawali aktivitasnya di pagi hari. Jika tersedia, ia akan menikmatinya dengan beberapa potong biskuit. Jika tidak, satu gelas teh jawa bercampur satu sendok makan gula pasir tersebut tetap dinikmatinya dengan khusyuk.          “Setiap hari pasti minum teh manis panas. Kalau gak minum rasanya pusing, seperti gak punya energi,” ujarnya. Kebiasaan minum teh sudah dilak...

de Ngokow, Permata Tersembunyi di Yogyakarta

  Suasana de Ngokow yang terletak di Pendopo nDalem Pujokusuman Pendopo nDalem Pujokusuman merupakan tempat bersejarah milik Sultan Hamengkubuwono VIII. Sebuah cagar budaya yang pernah menjadi markas gerilya bangsa Indonesia kini disulap menjadi tempat nyaman untuk bercerita. Ini adalah hal unik sebab modern dan tradisional menjadi konsep yang bersatu padu. Sebuah kesatuan seimbang yang jarang ditemui pada banyak kafe. de Ngokow Coffee Roastery and Tea Club adalah pelakunya. Yogyakarta dipilih menjadi cerita ke-8 dari usaha yang lahir sejak tahun 2012. Kini, de Ngokow telah memiliki 6 cabang di 4 kota besar Indonesia dan masing-masing 1 cabang di Belanda juga Belgia. Selayaknya bisnis food and beverage lainnya, sajian seperti kopi, teh, makanan berat, hingga makanan ringan pun tersedia. Seperti V60 Levitation yang menjadi salah satu menu andalan. Kopi hitam yang teknik pembuatannya dikembangkan lagi oleh barista de Ngokow ini bahkan telah menjuarai Festival Kopi Indonesia Champ...