Langsung ke konten utama

Cerita Mimpi Semalam, Mengapa Bangun dalam Keadaan Menangis?

Ilustrasi menangis oleh Liza Summer: https://www.pexels.com/photo/sad-female-crying-and-looking-at-camera-6382719/

Saat tidur semalam, ada beberapa adegan yang terputar di kepala. Saya tidak mengingat persis alur dari mimpi ini, yang pasti berdasarkan 3 kategori mimpi yang pernah disampaikan oleh Om Hao (Kisah Tanah Jawa), ini adalah bunga tidur. 

Ada adegan di mana motor dan saya sebagai pemilik dikurung dalam pagar bambu bercat hitam, seperti jeruji di ruang tahanan. Ada juga adegan saya berlarian di lapangan mengejar kelinci. Atau saya yang memandang seorang laki-laki dengan paras yang tidak terlihat jelas. Lalu tiba-tiba saya terbangun dalam keadaan menangis sesenggukan. 

Sebenarnya ada banyak scene, tapi saya benar-benar kesulitan mengingatnya. 

Di jam 2 pagi, saya menangis dan merasakan degup jantung yang tidak biasa. Saat itu saya yakin terhadap emosi yang sedang dirasakan, sebab satu kata ini langsung muncul di kepala ketika kesadaran sudah muncul 100%, yaitu kesepian. Namun, di pagi harinya saya malah skeptis, lebih tepatnya mempertanyakan, "Apa kamu benar-benar kesepian, Rik?"

Tidak ada insiden menyakitkan akhir-akhir ini. Saya sedang tidak ditinggal oleh sesuatu maupun seseorang, hubungan pertemanan juga tidak ada permasalahan yang besar. Apalagi orang tua, saya masih rutin menghubungi mereka dengan obrolan ringan tanpa tekanan. 

Seingat saya, beberapa bulan ini baru mendapatkan versi lain dari diri. Merasa lebih tenang dalam menghadapi berbagai masalah. Pernah juga di awal bulan Juli kemarin, untuk pertamakalinya mengalami dehidrasi di mata, terasa kering dan tidak nyaman ketika berkedip. Padahal, dekat-dekat waktu tersebut sedang tidak ada aktivitas luar ruang yang biasanya menjadi penyebab gejala mata kering.

Saya pikir, kelenjar lakrimal di mata yang memiliki fungsi untuk memproduksi air mata basal sebagai pelembab, sedang membutuhkan bantuan. Penyebab mata kering waktu itu mungkin karena kelenjar lakrimal sedang tidak maksimal diproduksi oleh mata, ditambah kebiasaan menangis yang biasanya membantu sedang absen.  

Namun, bagaimana air mata emosional yang saya rasakan semalam?

Sebelumnya, menangis adalah hal yang sering dilakukan. Membiarkan katarsis emosi terjadi melalui terapi air mata. Meski air mata emosional ini tidak memiliki fungsi biologis, tapi beberapa penelitian mengklaim tetap bermanfaat untuk kebutuhan psikologis. Setelah disadari lebih jauh, sudah sebulan lebih saya tidak menangis. 

Air mata emosional yang mengandung prolaktin, leucine enkephalin, dan adrenokortikotropik bisa menurunkan kadar hormon mangan, penyebab kecemasan ekstrim dan stres berlebihan. Melalui 24 peratus albumin protein yang terkandung di dalamnya, air mata juga bisa mengangkat toksin yang ada di tubuh. 

Mungkin mimpi abstrak semalam adalah stimulus dari tubuh untuk mengurangi kecemasan di dalam diri, yang sempat saya pikir sudah bisa dihadapi. Padahal yang saya lakukan adalah menolak perasaan tersebut. Meski ada rasa bangga karena sudah jarang menangis, kenyataannya tubuh ini terbiasa dengan menjadikan sesi mengeluarkan air mata sebagai metode efektif menikmati rasa sedih. 

Rasa bangga itu akhirnya bergeser menjadi kesadaran bahwa tubuh ini bisa lebih mengenal apa yang dibutuhkannya dibanding diri saya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modernisasi Teh jadi Daya Tarik Pasar Sempit

Teh hijau mawar di dalam poci (Foto: penulis) Dalam legenda Kaisar Shen Nung, teh ditemukan di Cina sekitar 5000 tahun yang lalu. Asal mula teh juga dikisahkan dalam legenda India melalui cerita biarawan Bodhidharma. Kini, teh tak hanya jadi bagian dari sejarah dan budaya. Teh telah menjelma menjadi komoditas dengan hasil akhir minuman penuh kreatifitas.          Tak ada hari tanpa minum teh. Begitu demikian yang diakui Nur Winarni, wanita paruh baya berusia 54 tahun asal Jogja. Kegiatan memasak air panas dan teh tubruk Jawa berjenama Djatoet mengawali aktivitasnya di pagi hari. Jika tersedia, ia akan menikmatinya dengan beberapa potong biskuit. Jika tidak, satu gelas teh jawa bercampur satu sendok makan gula pasir tersebut tetap dinikmatinya dengan khusyuk.          “Setiap hari pasti minum teh manis panas. Kalau gak minum rasanya pusing, seperti gak punya energi,” ujarnya. Kebiasaan minum teh sudah dilak...

Dongeng di Negeri Funginesia

Ilustrasi jamur (Sumber: Krzystof Niewolny via unsplash.com) Di sebuah negeri di dunia ketiga bernama Funginesia. Pagi hari jadi hari sibuk bagi rakyat fungi (sapaan akrab kingdom lain untuk menyebut masyarakat Funginesia) dari empat distrik yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidmycota, dan Deuteromycota. Masing-masing rakyat di empat distrik terlihat sibuk menyiapkan hari. Menata banyak persiapan untuk bereproduksi bagi fungi dewasa, hingga mengikuti pelatihan menginang bagi fungi remaja. Ada satu program wajib Funginesia yang diterapkan untuk rakyatnya, fungi-fungi muda dididik para tetua untuk merantau di dunia pertama agar sukses menginang. Mereka yang berhasil mencapai prestasi menjadi parasit, baik obligat dan fakultatif, akan ditempatkan di jabatan pemerintahan. Mereka yang kembali sebagai saprofit akan dianggap sebagai masyarakat jelata yang umumnya bertahan hidup dengan bantuan sosial negara. “Hahhh, meresahkan sekali,” keluh Ceos, fungi muda dari Klan Mycosporium. Saat i...

Review Novel Clair, the Death that Brings Us Closer

Identitas Buku Judul: Clair, The Death that Brings Us Closer Penulis: Ary Nilandari Bahasa: Indonesia Penerbit: Mahaka Publishing Tahun: 2019 ISBN: 978-602-5734-86-1 Tebal Halaman: 366 Halaman Harga: Rp83.000 Sebuah teka-teki harus dipecahkan Rhea Rafanda, si pemilik kemampuan clairtangency . Melalui kelebihan ini ia dapat membaca kenangan melalui sentuhan. Dengan nama kode Clair yang diberikan oleh Iptu Fang, tantenya, ia juga memiliki andil untuk membantu kepolisian memecahkan berbagai kasus buntu.  Setiap ojek -hidup atau mati- menyimpan memori tentang kejadian yang dialaminya. Getaran memori itu bisa sangat kuat kalau keterlibatannya juga kuat.Tangan kananku mampu menangkap getaran itu, lalu mengirimnya ke otak. Mata batinku pun terbuka dan melihat penampakan kejadian yang dialami si objek. - Clair a.k.a Rhea Takdir membawanya pada kasus kematian yang telah terjadi 3 bulan lalu. Akhir tahun menjadi hal yang menegangkan bagi siswi kelas 12 ini untuk mem...