Langsung ke konten utama

de Ngokow, Permata Tersembunyi di Yogyakarta

 

Suasana de Ngokow yang terletak di Pendopo nDalem Pujokusuman

Pendopo nDalem Pujokusuman merupakan tempat bersejarah milik Sultan Hamengkubuwono VIII. Sebuah cagar budaya yang pernah menjadi markas gerilya bangsa Indonesia kini disulap menjadi tempat nyaman untuk bercerita. Ini adalah hal unik sebab modern dan tradisional menjadi konsep yang bersatu padu. Sebuah kesatuan seimbang yang jarang ditemui pada banyak kafe.

de Ngokow Coffee Roastery and Tea Club adalah pelakunya. Yogyakarta dipilih menjadi cerita ke-8 dari usaha yang lahir sejak tahun 2012. Kini, de Ngokow telah memiliki 6 cabang di 4 kota besar Indonesia dan masing-masing 1 cabang di Belanda juga Belgia.

Selayaknya bisnis food and beverage lainnya, sajian seperti kopi, teh, makanan berat, hingga makanan ringan pun tersedia. Seperti V60 Levitation yang menjadi salah satu menu andalan. Kopi hitam yang teknik pembuatannya dikembangkan lagi oleh barista de Ngokow ini bahkan telah menjuarai Festival Kopi Indonesia Championship 2017.

Rekomendasi menu

Hal sejenis juga menjadi ciri berbagai menu lain, baik dari teknik pembuatan maupun bahan dibuat otentik khas racikan de Ngokow.  Berbagai hidangan signature tak lepas dari pengembangan mandiri oleh salah satu finalis Masterchef Indonesia 4, Fariecha Hady yang juga merupakan founder. Maka tak aneh jika banyak menu yang ditawarkan akan terasa unik dan menarik.

Selain itu, sajian eksklusif di de Ngokow Coffee Roastery and Tea Club Yogyakarta juga menjadi sorotan lain. Seperti Kopi Rempah Hitam, Kopi Rempah Susu, Wedang Jahe, Wedang Secang, Bandrek, Beras Kencur, dan lain-lain. Keberadaan 10% hidangan khusus dari total menu yang ada cukup merepresentasikan Yogyakarta sebagai daerah yang kental dengan produk olahan rempah-rempah. Di bagian makanan, pilihan Nasi Goreng Kencur Meledak dan Spaghetti Chikz Sambal Matah menjadi sajian yang wajib dicoba.

Daftar menu eksklusif de Ngokow Yogyakarta

Menu Spaghetti Chikz Sambal Matah (Sumber: Instagram @dnkcoffeeroastery.yk)

Meski terkena sentuhan modern, keberadaan de Ngokow tak mengurangi esensi tradisional yang ada di Pendopo nDalem Pujokusuman. Menikmati hidangan sembari menyaksikan penampilan penari tradisional adalah hal lumrah yang ditemui di sini.

Bahkan, bangunan yang ada, tak terlihat mengalami perubahan selain penambahan aksesoris tanaman imitasi juga ornamen pendukung seperti sepeda ontel dan lainnya. Konsep yang masih menjaga keasrian dari Pendopo nDalem Pujokusuman ini terlihat jelas sebagai daya tarik bernilai tinggi. Sebuah nilai yang tak berlebihan jika menobatkan de Ngokow Coffee Roastery and Tea Club Yogyakarta sebagai hidden gems atau permata tersembunyi.

Salah satu sudut di de Ngokow Yogyakarta

Penambahan ornamen tanaman imitasi

Keunggulan tak hanya datang dari produk dan sisi budaya, de Ngokow juga punya komitmen tinggi terhadap kebahagiaan konsumen. Tempat ini berhasil mencipta rasa nyaman selayaknya rumah kepada pelanggan melalui pelayanan, fasilitas, hingga suasana.

Tak mengenal batasan umur dan siapa, de Ngokow Coffee Roastery and Tea Club Yogyakarta sangat cocok dikunjungi oleh mereka yang ingin menemukan, berbagi, hingga mencipta banyak cerita. Seperti tagline yang digagas, “Banyak cerita di setiap cangkirmu.”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng di Negeri Funginesia

Ilustrasi jamur (Sumber: Krzystof Niewolny via unsplash.com) Di sebuah negeri di dunia ketiga bernama Funginesia. Pagi hari jadi hari sibuk bagi rakyat fungi (sapaan akrab kingdom lain untuk menyebut masyarakat Funginesia) dari empat distrik yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidmycota, dan Deuteromycota. Masing-masing rakyat di empat distrik terlihat sibuk menyiapkan hari. Menata banyak persiapan untuk bereproduksi bagi fungi dewasa, hingga mengikuti pelatihan menginang bagi fungi remaja. Ada satu program wajib Funginesia yang diterapkan untuk rakyatnya, fungi-fungi muda dididik para tetua untuk merantau di dunia pertama agar sukses menginang. Mereka yang berhasil mencapai prestasi menjadi parasit, baik obligat dan fakultatif, akan ditempatkan di jabatan pemerintahan. Mereka yang kembali sebagai saprofit akan dianggap sebagai masyarakat jelata yang umumnya bertahan hidup dengan bantuan sosial negara. “Hahhh, meresahkan sekali,” keluh Ceos, fungi muda dari Klan Mycosporium. Saat i...

Modernisasi Teh jadi Daya Tarik Pasar Sempit

Teh hijau mawar di dalam poci (Foto: penulis) Dalam legenda Kaisar Shen Nung, teh ditemukan di Cina sekitar 5000 tahun yang lalu. Asal mula teh juga dikisahkan dalam legenda India melalui cerita biarawan Bodhidharma. Kini, teh tak hanya jadi bagian dari sejarah dan budaya. Teh telah menjelma menjadi komoditas dengan hasil akhir minuman penuh kreatifitas.          Tak ada hari tanpa minum teh. Begitu demikian yang diakui Nur Winarni, wanita paruh baya berusia 54 tahun asal Jogja. Kegiatan memasak air panas dan teh tubruk Jawa berjenama Djatoet mengawali aktivitasnya di pagi hari. Jika tersedia, ia akan menikmatinya dengan beberapa potong biskuit. Jika tidak, satu gelas teh jawa bercampur satu sendok makan gula pasir tersebut tetap dinikmatinya dengan khusyuk.          “Setiap hari pasti minum teh manis panas. Kalau gak minum rasanya pusing, seperti gak punya energi,” ujarnya. Kebiasaan minum teh sudah dilak...